Category

ANIME (5) MOVIE (6) STORY (10)

Senin, 18 Juni 2012

Taare Zameen Par (every child is special) 9/10



Penduduk pulau Solomon, dimana jika mereka ingin menumbangkan pohon yang sangat kokoh dalam hutan maka mereka tidak perlu membakar atau menebangnya yang mereka lakukan hanyalah dengan mengelilingi pohon itu lalu “menyumpahi”  nya dengan kata – kata kasar, lama – kelamaan pohon itu akan menggugurkan daun – daunnya sendiri ke tanah dan pada akhirnya mati. Bayangkan saja jika seorang anak kecil hidup seperti pohon tersebut, terus – menerus di cela karena berbeda pada akhirnya akan menyebabkan hilangnya kepercayaan diri dan lama kelamaan akan menghancurkan dirinya sendiri.
 Ihsan adalah seorang anak yang baru berumur sekitar 9 tahun dia sangat mahir melukis hanya saja dia tahu kalau dirinya berbeda dari orang lain atau lebih tepatnya dia merasa kalau dirinya punya kekurangan dia tak mengerti dengan huruf dan angka, Huruf ”b” sering bertukar dengan huruf ”d”, huruf ”z” dengan ”s”, angka ”6” dengan angka ”9”, selalu terbalik membuat angka 7 dan sebagainya, jika dia melihat sebuah bacaan maka dia akan melihat huruf – huruf itu seperti menari – nari, emosinya juga tak bisa dikendalikan. Seberapapun kerasnya dia mencoba tetap saja dia sama sekali tidak mengerti, hanya saja dia tak tahu bagaimana menjelaskannya pada orangtuanya apa sebenarnya kekurangan itu. Ayah dan gurunya berpikir bahwa dia adalah anak yang bodoh dan nakal, akhirnya Ihsan menjadi takut untuk melakukan sesuatu dia takut salah dan dimarahi, gurunya semakin menjadi – jadi menghukumnya di sekolah ditambah lagi di rumah ayahnya sering membanding – bandingkannya dengan kakaknya yang selalu menjadi yang pertama dalam setiap mata pelajaran. Pada akhirnya ayahnya memutuskan untuk mengasingkannya ke sebuah asrama yang jauh dari rumah, bayangkan saja anak yang sedang mengalami depresi hebat tahu kalau dirinya berbeda malah dijauhkan dari keluarganya terutama ibunya sendiri yang selama ini sebagai pelindungnya, lama kelamaan semakin banyak orang yang mencapnya seperti itu sehingga kepercayaan dirinya menjadi hancur.

Tapi untungnya datang seorang guru kesenian pengganti yang pada akhirnya menyelamatkannya. Setelah melakukan sedikit survey diketahuilah bahwa Ihsan mengalami kelainan yang disebut dengan “dislexia”, anak – anak dislexia biasanya jenius hanya saja potensi mereka akan terasah jika diberikan perlakuan khusus. Banyak para ahli dan ilmuwan terkenal yang juga mengalami dislexia, awalnya mereka dikucilkan karena berbeda namun pada akhirnya bisa mengejutkan dunia dengan prestasinya contohnya Albert Einstein, Leonardo da Vinci, James Watt, Thomas Alfa Edison dan tokoh-tokoh lain dalam sejarah dunia.
Beruntung Ihsan cepat terselamatkan, gurunya mulai mengajarkannya bagaimana cara membaca dan menulis juga berhitung dengan caranya sendiri, pada akhirnya kepercayaan diri Ihsan berangsur – angsur mulai kembali.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar