Category

ANIME (5) MOVIE (6) STORY (10)

Selasa, 26 Juni 2012

The Fantastic Flying Books of Mr. Morris Lessmore (2011) (short movie)

Buku adalah jendela dunia, dengan buku hidup bisa jadi lebih berwarna, mungkin inilah maksud yang ingin disampaikan dalam film pendek ini. Ini merupakan salah satu Short Movie yang memenangkan penghargaan piala Oscar di kategori Best Animated Short Film yang disutradarai oleh William Joyce dan Brandon Oldenburg. 

Ini merupakan silent movie jadi emang gak dengar orangnya ngomong cuma musik doang. Film ini menceritakan tentang Mr. Morris yang mengurus sekumpulan "buku hidup" dalam sebuah perpustakaan. Hanya saja karena memang cuma dia sendiri di perpustakaan jadi kayaknya Mr.Morris nya terlihat seperti kesepian walaupun ada banyak "buku hidup" disampingnya.
Selama bekerja di perpustakaan ini ada satu hal yang sangat diinginkan Mr.Morris yaitu bertemu dengan wanita yang pertama kali dilihatnya sedang terbang bersama buku - bukunya, jadi kayak lirik lagunya Taylor Swift nih Enchanted To Meet You........^_^' hanya saja keinginannya itu tak pernah terwujud dia hanya bisa menuangkan keinginan dan harapannya itu dalam sebuah buku yang ditulisnya sepanjang hari di sela - sela kesibukannya mengurus buku - buku di perpustakaan, sampai pada akhir hidupnya Mr.Morris mengerti siapa wanita itu.

Gambar filmnya bagus - bagus, liat aja dibawah ini bukunya asyik main piano sendiri trus gambar di bawahnya Mr.Morris sedang berjuang sedang menyelamatkan sebuah buku yang sudah sangat tua di meja operasi he..he.. ada - ada aja.



Saya sendiri juga sangat senang membaca buku, sebagian besar saya pinjam dari teman atau dari tempat peminjaman buku biar lebih irit dan hanya sebagian kecil saja yang saya beli bahkan ada juga yang saya download di internet, ini nih sebagian kecil koleksi buku - buku saya tapi tentu saja buku yang saya punya tidak bisa terbang seperti punyanya Mr.Morris karena saya yakin pasti akan sangat merepotkan ^_^ jadi ayo beramai - ramai membaca buku.....





Senin, 18 Juni 2012

Taare Zameen Par (every child is special) 9/10



Penduduk pulau Solomon, dimana jika mereka ingin menumbangkan pohon yang sangat kokoh dalam hutan maka mereka tidak perlu membakar atau menebangnya yang mereka lakukan hanyalah dengan mengelilingi pohon itu lalu “menyumpahi”  nya dengan kata – kata kasar, lama – kelamaan pohon itu akan menggugurkan daun – daunnya sendiri ke tanah dan pada akhirnya mati. Bayangkan saja jika seorang anak kecil hidup seperti pohon tersebut, terus – menerus di cela karena berbeda pada akhirnya akan menyebabkan hilangnya kepercayaan diri dan lama kelamaan akan menghancurkan dirinya sendiri.
 Ihsan adalah seorang anak yang baru berumur sekitar 9 tahun dia sangat mahir melukis hanya saja dia tahu kalau dirinya berbeda dari orang lain atau lebih tepatnya dia merasa kalau dirinya punya kekurangan dia tak mengerti dengan huruf dan angka, Huruf ”b” sering bertukar dengan huruf ”d”, huruf ”z” dengan ”s”, angka ”6” dengan angka ”9”, selalu terbalik membuat angka 7 dan sebagainya, jika dia melihat sebuah bacaan maka dia akan melihat huruf – huruf itu seperti menari – nari, emosinya juga tak bisa dikendalikan. Seberapapun kerasnya dia mencoba tetap saja dia sama sekali tidak mengerti, hanya saja dia tak tahu bagaimana menjelaskannya pada orangtuanya apa sebenarnya kekurangan itu. Ayah dan gurunya berpikir bahwa dia adalah anak yang bodoh dan nakal, akhirnya Ihsan menjadi takut untuk melakukan sesuatu dia takut salah dan dimarahi, gurunya semakin menjadi – jadi menghukumnya di sekolah ditambah lagi di rumah ayahnya sering membanding – bandingkannya dengan kakaknya yang selalu menjadi yang pertama dalam setiap mata pelajaran. Pada akhirnya ayahnya memutuskan untuk mengasingkannya ke sebuah asrama yang jauh dari rumah, bayangkan saja anak yang sedang mengalami depresi hebat tahu kalau dirinya berbeda malah dijauhkan dari keluarganya terutama ibunya sendiri yang selama ini sebagai pelindungnya, lama kelamaan semakin banyak orang yang mencapnya seperti itu sehingga kepercayaan dirinya menjadi hancur.

Tapi untungnya datang seorang guru kesenian pengganti yang pada akhirnya menyelamatkannya. Setelah melakukan sedikit survey diketahuilah bahwa Ihsan mengalami kelainan yang disebut dengan “dislexia”, anak – anak dislexia biasanya jenius hanya saja potensi mereka akan terasah jika diberikan perlakuan khusus. Banyak para ahli dan ilmuwan terkenal yang juga mengalami dislexia, awalnya mereka dikucilkan karena berbeda namun pada akhirnya bisa mengejutkan dunia dengan prestasinya contohnya Albert Einstein, Leonardo da Vinci, James Watt, Thomas Alfa Edison dan tokoh-tokoh lain dalam sejarah dunia.
Beruntung Ihsan cepat terselamatkan, gurunya mulai mengajarkannya bagaimana cara membaca dan menulis juga berhitung dengan caranya sendiri, pada akhirnya kepercayaan diri Ihsan berangsur – angsur mulai kembali.



Kamis, 07 Juni 2012

Safety Matches Tahan Lembab



“Safety Matches tahan lembab” kalimat itu tertera di tubuhku dengan latar gambar tupai yang sedang berdiri di atas batu, aku sendiri sampai sekarang masih terheran – heran apa hubungannya safety matches dengan tupai kenapa manusia harus memasangkan gambar binatang itu di tubuh ku kenapa bukan gambar api yang berkobar yang benar – benar mencitrakan diriku. Tapi mau bagaimana lagi aku tak bisa menolaknya bukan, mereka hanya perlu memasang gambar tupai itu tanpa harus meminta pendapatku, tupai itu digambarkan sedang berdiri di atas sebuah batu dengan pongahnya, entah batu karang, batu kali atau batu lainnya aku tidak terlalu peduli karena aku bukan arkeolog.

Aku sudah menempuh perjalanan yang panjang untuk sampai disini rasanya panjang sekali dan tentu saja perjalanan yang sangat membosankan, bagaimana tidak coba saja jika kau dimasukkan kedalam kardus tanpa ada celah sedikitpun dan di bawa berkeliling dengan sebuah truk, pasti kau takkan bisa membayangkan betapa membosankannya. Selama perjalanan untuk sampai disini percayalah aku benar – benar tak dapat melihat apapun, aku bahkan tak tahu daerah apa saja yang telah kulalui, yah itu karena kotak gelap itu, seandainya aku bisa tahu tentu akan sedikit menyenangkan karena aku telah melakukan pertualangan yang sangat jauh dan paling tidak aku bisa membanggakannya pada anak cucuku kelak, tentu saja jika aku memang bisa punya anak cucu. Dalam perjalananku, disaat aku mendengar badai disertai hujan diluar truk, seringkali aku memikirkan sahabat karibku yang entah dikirim kemana, walaupun ada banyak teman – temanku yang lain disini tetapi aku masih saja merasa sendiri dan entah kenapa tiba – tiba saja aku jadi mengutip sebuah kalimat yang berbunyi kurang lebih seperti ini “Rintik hujan mengisi lamunanku seakan tak percaya yang aku pikirkan adalah kenangan yang takkan mungkin kembali” kalimat melankolis yang tak kuingat telah mendengarnya darimana itu mengiringi perjalanan penuh liku nan sepiku.  

Aku rasa sudah cukup menceritakan tentang perjalanan panjang tak berartiku, yang penting sekarang aku telah sampai disini di sebuah kamar majikanku, saat ini aku sedang bertengger di atas sebuah botol kaca bundar yang lumayan besar kira – kira satu setengah kali tinju manusia dewasa, botolnya bening jadi aku bisa melihat isi di dalamnya, isinya semacam krim berwarna putih bersih tapi sepertinya tidak untuk dimakan oleh manusia.

Tempat aku dan botol kaca ini sangat strategis karena kami ditempatkan disebuah rak di lemari belajar, jadi walaupun tubuhku kecil aku bisa melihat isi kamar ini dari ketinggian, paling tidak jauh lebih baik daripada kardus gelap. Rak ini sudah penuh sesak dengan berbagai macam dan jenis kotak dan botol. Selain aku dan si botol kaca juga ada sebuah kotak yang berwarna hijau dan ungu _benar – benar perpaduan warna yang tidak menarik_ lalu ada botol kaca lain yang lumayan tinggi yang sangat wangi dan aku benar – benar tergila – gila dengan wanginya, lalu botol – botol lainnya dengan berbagai warna, bentuk dan ukuran, aku jadi berfikir jika manusia memang genius bisa menciptakan warna, bentuk dan ukuran yang bagus – bagus seperti ini lalu kenapa mereka tidak punya inspirasi yang lebih bagus lagi saat  menciptakanku kenapa aku hanya dibuat dalam bentuk kotak biasa saja ditambah lagi gambar tupai yang paling kubenci ini, benar – benar membuat iri. 


Dari segala benda yang ada disini yang paling menarik perhatianku adalah sebuah kotak berwarna putih disudut rak dengan ukuran kira – kira enam kali lebih besar dari badanku, yang menjadi perhatianku bukanlah model kotaknya yang unik melainkan tulisan yang tertera di kepala kotak putih itu, tulisannya kurang lebih seperti ini jujur saja aku sendiri tak mengerti bagaimana cara membacanya apalagi artinya apakah memang sudah ada jenis tulisan yang baru sehingga aku tak mengerti dengan tulisan ini, aneh sekali kenapa tak ada yang memberitahuku? sayangnya dia berdiri disudut rak yang lumayan jauh dariku, kapan – kapan aku harus menanyainya tentang tulisan yang ada dikepalanya itu.

Hal yang paling menyenangkan adalah disaat kau dibutuhkan oleh orang lain bukan? nah begitu juga denganku, hal yang paling menyenangkan bagiku adalah disaat aku bisa memamerkan kemampuanku untuk menghidupkan kompor minyak milik majikanku, selain bisa membantu majikanku aku juga sekalian bisa tur keliling rumah. Tur dimulai dari kamar majikanku melewati ruang tamu, ruang makan dan sampai ke dapur tempat aku mulai bekerja. Benda yang selalu jadi perhatianku selama tur adalah sebuah kotak besar berwarna hitam  yang terletak di sudut ruang tamu, menarik karena aku bisa melihat manusia berjalan – jalan dalam kotak itu, aku baru tahu saat pertama kali melihatnya kalau manusia juga memiliki ukuran yang kecil bahkan ada yang tingginya hampir sama dengan salah satu botol yang ada di rakku, mungkin karena ukuran mereka sangat kecil itulah sebabnya kenapa manusia yang besar – besar ini mengurungnya dalam kotak itu.

Seperti yang kukatakan barusan kalau tugasku adalah menghidupkan kompor minyak milik majikanku, kompor minyak ini letaknya di dapur, disana berjejer kompor – kompor minyak yang lain tapi aku hapal milik majikanku cari saja kompor minyak yang paling jelek itulah milik majikanku. Namun, seringkali setelah aku membantunya menyalakan kompor, majikanku selalu lupa menaruhku ditempat yang tinggi padahal di dapur itu banyak air yang berserakan, pernah aku sampai basah kuyup dan kedinginan tapi untung saja aku masih bisa digunakan besoknya mungkin itulah alasannya kenapa mereka menuliskan kata “tahan lembab” di tubuhku.

Namun hari ini adalah hari yang sangat membosankan, seharian ini aku hanya duduk – duduk saja di atas botol kaca ini, pantatku sampai mati rasa. Aku hanya bisa memperhatikan majikanku duduk di depan lemari belajar ini sambil memegang sebuah pena warna hitam dan menyeret – menyeretnya di atas kertas putih, yah…! paling tidak aku bisa sedikit terhibur karena sepertinya si hitam sedang melakukan tarian yang sangat indah.