Jika cinta
itu adalah pengorbanan, lalu sebesar apa pengorbanan yang bisa kau lakukan
untuk orang yang kau cintai
Sophie ditakdirkan untuk bertemu
dengan Howl, kehidupannya yang menoton sebagai pembuat topi tiba – tiba saja
berubah drastis, Sophie disihir menjadi nenek tua yang tak bertenaga, Sophie
harus berurusan dengan penyihir lembah, manusia kepala lobak, sang ratu, silvester dan tentu saja dengan kastil yang
bergerak milik Howl. Itu semua karena takdir membukakan pintu untukmu dan yang
perlu kau lakukan hanyalah berjalan melewatinya.
Howl ketakutan setengah mati untuk menjauhkan diri dari penyihir lembah yang
selalu mengejarnya, kekuatan sihir yang dimilikinya tak mampu melindungi
dirinya, namun siapa sangka Sophie seorang wanita biasa yang tanpa sengaja
ditemuinya adalah penyelamat hidupnya. Paling tidak Howl mempelajari arti dari
kalimat “untuk tidak menyerah”.
Semakin lama mengenal Howl membuat Sophie semakin mengerti siapa Howl
sebenarnya dan Sophie bertekad untuk membantunya, lama – kelamaan perasaan
untuk melindungi telah berubah menjadi menyukai Howl sendiri. Lalu dengan
segala keterbatasan yang dimilikinya, mampukah Sophie menyelamatkan nyawa Howl,
orang yang paling berarti dalam hidupnya.
Film ini berkisah pada zaman peperangan, dimana ilmu sihir dan ilmu modren
menjadi satu disini, pelajaran yang dapat diambil dalam film ini adalah :
“Ada kalanya kau akan kehilangan semua kekuatan yang kau miliki dan pada
saat itu pula kau harus melindungi orang yang paling berarti dalam hidupmu lalu
apa yang akan kau lakukan, jika memang harus berkorban lalu sebesar apa
pengorbanan yang bisa kau lakukan untuk menjaganya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar