Penduduk pulau Solomon,
dimana jika mereka ingin menumbangkan pohon yang sangat kokoh dalam hutan maka
mereka tidak perlu membakar atau menebangnya yang mereka lakukan hanyalah
dengan mengelilingi pohon itu lalu “menyumpahi”
nya dengan kata – kata kasar, lama – kelamaan pohon itu akan menggugurkan
daun – daunnya sendiri ke tanah dan pada akhirnya mati. Bayangkan saja jika
seorang anak kecil hidup seperti pohon tersebut, terus – menerus di cela karena
berbeda pada akhirnya akan menyebabkan hilangnya kepercayaan diri dan lama kelamaan
akan menghancurkan dirinya sendiri.
Ihsan adalah seorang
anak yang baru berumur sekitar 9 tahun dia sangat mahir melukis hanya saja dia tahu
kalau dirinya berbeda dari orang lain atau lebih tepatnya dia merasa kalau
dirinya punya kekurangan dia tak mengerti dengan huruf dan angka, Huruf ”b”
sering bertukar dengan huruf ”d”, huruf ”z” dengan ”s”, angka ”6” dengan angka
”9”, selalu terbalik membuat angka 7 dan sebagainya, jika dia melihat sebuah
bacaan maka dia akan melihat huruf – huruf itu seperti menari – nari, emosinya
juga tak bisa dikendalikan. Seberapapun kerasnya dia mencoba tetap saja dia sama
sekali tidak mengerti, hanya saja dia tak tahu bagaimana menjelaskannya pada
orangtuanya apa sebenarnya kekurangan itu. Ayah dan gurunya berpikir bahwa dia
adalah anak yang bodoh dan nakal, akhirnya Ihsan menjadi takut untuk melakukan
sesuatu dia takut salah dan dimarahi, gurunya semakin menjadi – jadi
menghukumnya di sekolah ditambah lagi di rumah ayahnya sering membanding –
bandingkannya dengan kakaknya yang selalu menjadi yang pertama dalam setiap
mata pelajaran. Pada akhirnya ayahnya memutuskan untuk mengasingkannya ke
sebuah asrama yang jauh dari rumah, bayangkan saja anak yang sedang mengalami
depresi hebat tahu kalau dirinya berbeda malah dijauhkan dari keluarganya terutama
ibunya sendiri yang selama ini sebagai pelindungnya, lama kelamaan semakin
banyak orang yang mencapnya seperti itu sehingga kepercayaan dirinya menjadi
hancur.
Tapi untungnya datang seorang guru kesenian pengganti yang
pada akhirnya menyelamatkannya. Setelah melakukan sedikit survey diketahuilah
bahwa Ihsan mengalami kelainan yang disebut dengan “dislexia”, anak – anak dislexia
biasanya jenius hanya saja potensi mereka akan terasah jika diberikan perlakuan
khusus. Banyak para ahli dan ilmuwan terkenal yang juga mengalami dislexia,
awalnya mereka dikucilkan karena berbeda namun pada akhirnya bisa mengejutkan
dunia dengan prestasinya contohnya Albert Einstein, Leonardo da Vinci, James
Watt, Thomas Alfa Edison dan tokoh-tokoh lain dalam sejarah dunia.
Beruntung Ihsan cepat terselamatkan, gurunya mulai
mengajarkannya bagaimana cara membaca dan menulis juga berhitung dengan caranya
sendiri, pada akhirnya kepercayaan diri Ihsan berangsur – angsur mulai kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar